Kita Bisa Membuat Kopi Lebih Manis – Manipulasi Blooming Time

Blooming Kopi: Pengaruh Waktu terhadap Rasa dan Peran Pelepasan CO₂

1. Apa Itu Blooming pada Kopi?

Blooming adalah proses membasahi bubuk kopi dengan sedikit air panas sebelum menyeduh sepenuhnya, blooming lazim dilakukan pada seduhan pourover, immersion dan bisa juga untuk espresso brew. Tujuannya adalah melepaskan CO₂ yang terperangkap—hasil sampingan dari proses roasting. Jika blooming tidak dilakukan, CO₂ dapat menghalangi kontak air dengan kopi, menyebabkan ekstraksi tidak merata dan rasa yang kurang optimal.

2. Perbedaan Sensori: Blooming 30 Detik vs. 1 Menit

Eksperimen Anda sejalan dengan temuan umum:

  • BLOOMING 30 DETIK
  • Body lebih ringan, acidity lebih terasa (CO₂ yang tersisa menghambat ekstraksi).
  • Intensitas rasa lebih rendah (air kurang optimal melarutkan senyawa kopi).
  • BLOOMING 1 MENIT
  • Body lebih bulat (rounder), acidity lebih halus, manis lebih terasa (lebih banyak CO₂ terlepas, ekstraksi lebih baik).
  • Intensitas rasa meningkat (waktu lebih lama memungkinkan pelarutan senyawa yang lebih baik).

Hal ini didukung oleh Rao (2018), yang menyatakan bahwa blooming lebih lama (45–60 detik) meningkatkan konsistensi ekstraksi, terutama pada kopi yang baru dipanggang (roasted).

3. Mengapa Pelepasan CO₂ Penting?

  • CO₂ yang Terperangkap = Ekstraksi Buruk:
    CO₂ menolak air, menyebabkan channeling (aliran air tidak merata). Penelitian (Spiro et al., 1990) menunjukkan gelembung CO₂ dapat menyumbat pori-pori bubuk kopi, mengurangi ekstraksi.
  • Dampak Negatif pada Rasa:
    Degassing tidak sempurna menyebabkan rasa sepat (astringency) atau kopi terasa “kosong”. Studi di Journal of Agricultural and Food Chemistry (2016) menemukan bahwa CO₂ berlebih menghambat air dalam melarutkan gula dan asam, menghasilkan rasa yang kurang berkembang.

4. Waktu Blooming Terbaik?

  • Kopi fresh (≤7 14hari setelah roasting): 45–60 detik (kandungan CO₂ masih tinggi).
  • Kopi lebih tua (> 8 minggu): 30 – 40 detik mungkin cukup (CO₂ sudah banyak berkurang).

5. Tips Praktis

  • Aduk atau swirl saat blooming: Membantu semua bubuk kopi terbasahi secara merata, mempercepat pelepasan CO₂ (Barista Hustle, 2020).
  • Suhu air: Air lebih panas (92–96°C) mempercepat pelepasan CO₂

Kesimpulan

Eksperimen Anda membuktikan bahwa blooming lebih lama (1 menit) menghasilkan rasa yang lebih seimbang: body lebih bulat, acidity lebih halus, dan manis lebih terasa. CO₂ yang terperangkap memang dapat merusak ekstraksi, sehingga waktu blooming yang cukup sangat penting.


Referensi

  • Rao, S. (2018). The Coffee Roaster’s Companion.
  • Spiro, M., et al. (1990). Journal of the Science of Food and Agriculture.
  • Journal of Agricultural and Food Chemistry (2016). “Pelepasan CO₂ dalam Penyeduhan Kopi.”

(1) Comment

  • Hardi 1 Mei 2025 @ 1:48 pm

    Terima kasih Mas buat sharing ilmunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *