Double grind dan Slow Feed: Solusi untuk Mengurangi Fines pada Penggilingan Kopi?
Pendahuluan
Salah satu tantangan dalam menggiling kopi adalah munculnya fines (partikel sangat halus) yang dapat menyebabkan masalah seperti:
- Clogging (penyumbatan) pada penyeduhan (brew)
- Ekstraksi tidak merata karena fines mengekstrak lebih cepat
- Statis listrik yang membuat fines menempel pada partikel lain
- Total brew time lebih lama karena aliran air terhambat
Beberapa solusi yang sering dibahas adalah:
- Double grind / Regrinding (menggiling dua kali) dari partikel besar ke halus
- Slow feed (memasukan biji kopi secara perlahan ke grinder dan diputar secara perlahan)
Apakah metode ini efektif? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Double Grind/ Regrinding: Efektifkah Mengurangi Fines?
Regrinding adalah proses menggiling kopi dua kali: pertama ke ukuran kasar, lalu digiling lagi ke ukuran halus. Tujuannya adalah untuk mendapatkan distribusi partikel yang lebih seragam dan mengurangi fines.
Keuntungan Regrinding
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa regrinding dapat mengurangi jumlah fines karena partikel yang sudah dipecah sebelumnya memiliki struktur yang lebih konsisten saat digiling kedua kali (Barista Hustle, 2018).
- Cocok untuk grinder berkualitas rendah yang cenderung menghasilkan banyak fines karena ketidakkonsistenan mekanisme pemotongan.
- Mengurangi tingkat panas pada bubuk kopi, yang mana panas dapat memicu pelepasan volatile aromatic compound yang mengurangi sedikit kualitas aromatik pada seduhan.
Kekurangan Regrinding
- Oksidasi karena biji kopi melewati pisau dua kali, kopi terekspose dengan udara lebih lama, gesekan berulang-ulang juga berisiko memengaruhi rasa (Oxidation & thermal degradation).
- Waktu lebih lama dan berisiko meningkatkan keausan pisau grinder.
Kesimpulan
Regrinding dapat membantu mengurangi fines pada grinder rendah kualitas, tetapi perlu diperhatikan risiko oksidasi dan keausan.

2. Slow Feed: Perlukah Memberi Biji Kopi Secara Perlahan?
Slow feed adalah teknik memasukkan biji kopi sedikit demi sedikit ke dalam grinder, bukan sekaligus. Tujuannya adalah agar setiap biji digiling secara optimal tanpa “terlalu banyak tekanan” pada mekanisme grinder.
Keuntungan Slow Feed
- Distribusi partikel lebih seragam karena biji tidak saling menghalangi saat dipotong (M Petracco, 2005).
- Mengurangi panas berlebih karena grinder tidak bekerja terlalu keras sekaligus.
- Mengurangi statis listrik karena gesekan lebih terkendali.
Kekurangan Slow Feed
- Proses lebih lambat dan kurang praktis untuk penggunaan sehari-hari.
Kesimpulan
Slow feed dapat membantu mengurangi fines, terutama pada grinder blade atau grinder rendah kualitas.
Solusi Lain untuk Mengurangi Fines
Selain regrinding dan slow feed, beberapa cara lain untuk mengurangi fines adalah:
- Menggunakan grinder berkualitas tinggi (burr grinder) dengan mekanisme pemotongan lebih presisi.
- RDT (Ross Droplet Technique) – menambahkan sedikit air sebelum menggiling untuk mengurangi statis.
- Sifting (penyaringan) dengan ayakan kopi seperti Kruve untuk memisahkan fines.

Kesimpulan
- Regrinding dapat membantu mengurangi fines pada grinder rendah kualitas, tetapi berisiko meningkatkan panas dan keausan.
- Slow feed juga efektif untuk distribusi partikel lebih merata, tetapi kurang praktis.
- Solusi terbaik adalah menggunakan grinder berkualitas tinggi dan teknik tambahan seperti RDT atau sifting.

Referensi
- Barista Hustle. (2018). Particle Size Distribution in Coffee Grinding.
- Petracco, M. (2005). Grinding for Espresso.
- Rao, S. (2018). The Coffee Roaster’s Companion.