Trend Pourover di Homebrewer, Bagaimana Cara Buatnya?

Metode pour-over telah menjadi favorit di kalangan pecinta kopi dan homebrewer, terutama bagi mereka yang menghargai proses pembuatan kopi yang teliti dan penuh perhatian. Dari ukuran gilingan biji kopi suhu air yang akurat hingga memilih gelas yang pas, metode ini menawarkan pengalaman menyeduh kopi yang personal dan memuaskan.

Sejarah Singkat Pour-Over

Metode pour-over ditemukan oleh Amalie Auguste Melitta Bentz, seorang penemu dan pengusaha asal Jerman, pada awal abad ke-20. Frustrasi dengan rasa kopi yang terlalu pahit dan over-extracted dari mesin perkolator, Bentz menciptakan sistem penyaringan dua bagian menggunakan pot berbahan kuningan yang dilubangi dan dilengkapi dengan kertas filter. Inovasinya ini menjadi cikal bakal dari semua metode pour-over dan drip coffee modern.

Metode ini kemudian dipopulerkan oleh gerakan kopi gelombang ketiga (third-wave coffee) yang dimulai pada akhir 1970-an, terinspirasi oleh budaya kopi Jepang yang dikenal sebagai kissaten. Kedai kopi tradisional Jepang ini menekankan teknik penyeduhan manual dengan fokus pada kualitas dan keahlian.

Mengapa Pour-Over Begitu Istimewa?

Bagi banyak orang, proses membuat kopi dengan metode pour-over adalah pengalaman dan seni yang melibatkan semua indera. Mulai dari suara biji kopi yang digiling, aroma air yang mendidih, hingga wangi kopi yang menyegarkan saat diseduh.

James Freeman, pendiri Blue Bottle Coffee, menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan kita untuk lebih terhubung dengan proses pembuatan kopi. “Mungkin menyeduh kopi seharusnya sedikit lebih mahal dan sulit,” katanya. Freeman terinspirasi oleh budaya kopi Jepang dan membuka kafe-kafe yang menawarkan pengalaman menyeduh kopi tanpa menggunakan mesin listrik.

Sementara itu, Mokhtar Alkhanshali, pendiri Port of Mokha, melihat proses ini sebagai momen refleksi. “Bagi saya, membuat kopi adalah semacam purgatory yang diperlukan antara tidur dan kehidupan setelah kopi,” ujarnya. “Dengan setiap tuangan air panas, saya mulai memikirkan hari saya, di mana saya berada, dan ke mana saya ingin pergi.”

Cara Membuat Pour-Over yang Sempurna di Rumah

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat kopi pour-over yang sempurna di rumah:

1. Pilih Biji Kopi Berkualitas

Specialty arabica coffee, adalah pilihan pas yang bisa dipilih ketika kalian ingin mencari kenikmatan dari sebuah metode seduh pouroveer. Anda bisa membeli biji kopi dengan profil light to medium roast. Pastikan untuk resting biji kopi dan menyimpan biji kopi dalam wadah kedap udara agar tetap segar.

2. Grinder no 1, Baru Fokus Explore Driperr

Ukuran gilingan kopi sangat penting untuk hasil akhir. Christian Bak, barista pemenang The April Brewers Cup Hong Kong, menyarankan untuk menggunakan penggiling manual seperti 1Zpresso K-Ultra atau Zp6 yang menawarkan kejelasan rasa dan tekstur yang baik. Grinder yang baik menghasilkan potongan partike kopi yang lebih seragam dan minim bubuk halus atau fines. K-Ultra menawarkan range grinder dari halus untuk espresso sampai kasar untuk cold brew, sedangkan Zp6 hanya fokus pada pourover method yang fokus terhadap hasil kopi yang lebih clean dan transparent.

3. Ukur dengan Tepat, Punya Timbangan Is a Must!

Gunakan timbangan untuk mengukur biji kopi dan air dengan akurat. Rasio yang umum digunakan adalah 1:15 – 1:17 , yaitu 1 bagian kopi untuk 15-17 bagian air. Misalnya, 20 gram kopi membutuhkan 300 – 340 gram air. Sebagai orang kopi kita meyakini 1 ml adalah 1 gram.

4. Perhatikan Kualitas Air

Kopi terdiri dari 98% air, jadi kualitas air sangat memengaruhi rasa kopi. Jika air keran Anda mengandung klorin atau mineral berlebih, pertimbangkan untuk menggunakan air suling yang diremineralisasi, Kalian juga dapat explore produk mineral konsentrast, dengan produk seperti Apax Coffee Lab.

5. Panaskan Air ke Suhu yang Tepat

Suhu air yang ideal untuk pour-over adalah antara 195-205°F (90-96°C). Jika Anda menggunakan ketel listrik dengan pengukur suhu, pastikan untuk mencapai suhu tersebut. Suhu berperan untuk mempercepat larutnya kopi, semakin tinggi suhu yang dipakai semakin cepat kopi akan larut kedalam, rasa yang dihasilkan menjadi lebih Sweet and Rich.

6. Pilih Alat Pour-Over yang Tepat

Ada berbagai alat pour-over yang bisa dipilih, seperti Hario, Origami, atau Flat bottom. Setiap alat memiliki karakteristiknya sendiri, jadi pilihlah yang sesuai dengan preferensi Anda.

7. Langkah-Langkah Penyeduhan

  • Timbang biji kopi (sekitar 15 gram untuk satu cangkir), Beda dripper beda dose, umumnya dripper single portion seperti hario 01 kalian dapat gunakan 10-15 gram bubuk kopi.
  • Giling biji kopi sesuai keinginan (gilingan medium hingga medium fine) 600-900 mikronsize.
  • Tuang air panas melalui filter kosong ke dalam cangkir atau teko, lalu buang airnya.
  • Tambahkan kopi bubuk ke dalam filter dan ratakan.
  • “Bloom” kopi dengan menuangkan air sebanyak dua kali berat kopi bubuk. Biarkan selama 30- 60 detik.
  • Lanjutkan menuangkan air secara perlahan, kalian dapat bagi seduhan menjadi 3-4 bagian, contoh 10 gram kopi dan 150 gram air, kalian bisa bagi cara tuang menjadi 50/50/50. Tunggu tiris disetiap habis menuang untuk menunggu tuangan berikutnya.
  • Total brew time dapat berlangsung selama 2-4 menit in general.

Kesimpulan

Metode pour-over bukan sekadar cara menyeduh kopi, tetapi juga sebuah ritual yang memungkinkan kita untuk menikmati setiap langkah dengan penuh kesadaran. Dengan alat yang tepat, biji kopi berkualitas, dan sedikit latihan, Anda bisa menciptakan secangkir kopi yang sempurna di rumah. Jadi, mengapa tidak mencoba metode ini dan merasakan sendiri keistimewaannya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *