Perbedaan antara Pre-Infusion dan Pre-Wetting pada Mesin Espresso
Pada mesin espresso modern sekarang banyak ditemui fitur yang dulu jarang ada, yaitu fitur pre-infusion dan atau pre-wetting, yang bertujuan untuk meningkatkan ekstraksi biji kopi. Meskipun keduanya melibatkan proses pembasahan kopi sebelum tekanan penuh diterapkan, terdapat perbedaan mendasar dalam cara kerja dan tujuannya.

1. Pengertian Pre-Infusion dan Pre-Wetting
Pre-Infusion
Pre-infusion pada penyeduhan espresso, adalah tahap di mana air dengan tekanan rendah (biasanya 1-3 bar) dialirkan ke kopi sebelum masuk tahap full bar extraction (9 bar) . Tujuannya adalah untuk:
- Membasahi kopi secara pelan yang bertujuan seluruh bubuk kopi dapat basah secara merata.
- Mengurangi resiko channeling (aliran air yang tidak merata).
- Memungkinkan pelepasan gas CO₂ dari kopi yang baru digiling (degassing), dimana pressure tekanan tidak terganggu karena berdesakan dengan rilisnya gas CO2.
- Meningkatkan ekstraksi yang lebih konsisten.
Pre-infusion biasanya dilakukan dalam waktu singkat (3-10 detik) dan dapat dilakukan secara manual (pada mesin profesional seperti GS3) atau otomatis (pada mesin semi-otomatis).
Pre-Wetting
Pre-wetting adalah berbeda konsep dengan pre infusion, proses di mana kopi dibasahi tanpa tekanan sama sekali sebelum ekstraksi dimulai. Berbeda dengan pre-infusion, pre-wetting hanya mengandalkan gravitasi untuk membasahi kopi.
- Biasanya terjadi pada mesin yang memiliki “Bloom Phase” seperti pada beberapa mesin drip atau espresso tertentu.
- Tidak melibatkan tekanan pompa, hanya aliran air pasif.
- Lebih umum pada metode penyeduhan manual (seperti pour-over) tetapi kadang diadopsi dalam mesin espresso tertentu.
2. Perbedaan Utama Pre-Infusion vs. Pre-Wetting
Aspek | Pre-Infusion | Pre-Wetting |
---|---|---|
Tekanan | 1-3 bar | 0 bar (gravitasi) |
Durasi | 3-10 detik | 5-15 detik |
Tujuan | Meratakan ekstraksi, mengurangi channeling | Membiarkan kopi “mengembang” sebelum ekstraksi |
Penggunaan | Mesin espresso modern | Beberapa mesin espresso & metode manual |
3. Kegunaan Pre-Infusion pada Mesin Espresso
Pre-infusion memiliki beberapa manfaat penting dalam pembuatan espresso:
a. Meningkatkan Konsistensi Ekstraksi
Dengan membasahi kopi secara merata sebelum tekanan tinggi diterapkan, pre-infusion mencegah terjadinya channeling (aliran air yang hanya melalui satu titik). Hal ini menghasilkan ekstraksi yang lebih seimbang.
b. Mengurangi Kepahitan
Jika air langsung diberikan pada tekanan tinggi, partikel kopi halus dapat terekstrak berlebihan, menyebabkan rasa pahit. Pre-infusion membantu ekstraksi bertahap, menghasilkan rasa yang lebih halus.
c. Memaksimalkan Aroma dan Crema
Proses pelepasan gas CO₂ (degassing) selama pre-infusion membantu pembentukan crema yang lebih tebal dan stabil.
d. Cocok untuk Kopi Light Roast
Kopi light roast cenderung lebih padat dan sulit diekstrak. Pre-infusion membantu air menembus bubuk kopi lebih efektif sebelum tekanan penuh dimulai.

4. Mesin Espresso dengan Fitur Pre-Infusion
Beberapa mesin espresso yang mendukung pre-infusion:
- La Marzocco GS3/Linea Mini (dengan pre-infusion aliran rendah)
- Decent DE1 (pre-infusion dengan kontrol tekanan presisi)
- Rancilio Silvia Pro (pre-infusion otomatis)
- Lelit Bianca (flow control untuk pre-infusion manual)
Kesimpulan
Pre-infusion dan pre-wetting adalah dua teknik berbeda yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas espresso. Pre-infusion menggunakan tekanan rendah, sementara pre-wetting mengandalkan gravitasi. Pre-infusion lebih umum digunakan dalam mesin espresso modern karena kemampuannya meningkatkan konsistensi dan keseimbangan rasa.
Pertanyaan lanjutan? Apakah jika kita menggunakan fitur pre infusion/ pre wetting total brew time akan lebih lama dari yang konvensional? Jawabanya , tidak harus lebih lama, kalian tetap dapat menggunakan general rule tentang total brew time yang mana sekitar 20-35 detik.
Dengan memahami kedua teknik ini, barista dapat menyesuaikan parameter ekstraksi untuk mendapatkan espresso yang lebih berkualitas.
Ingat!! Teknik, Rumusan dan Gagasan tidak menentukan hasil sensori yang enak, always check outcome di Sensory bukan number!!
Referensi:
- Rao, S. (2018). The Coffee Roaster’s Companion.
- Schomer, D. (2005). Espresso Coffee: Professional Techniques.
- Barista Hustle (2021). Pre-infusion and Pressure Profiling.
