Menghasilkan Kopi yang Lebih Aromatik? Perkara Susah? Atau Gampang?
Kopi yang aromatik tidak hanya bergantung pada jenis biji kopi, tetapi juga pada teknik penyeduhan, termasuk suhu air yang digunakan. Apakah kopi akan lebih aromatik jika diseduh dengan suhu lebih panas? Mari kita bahas berdasarkan penelitian.

Pengaruh Suhu Air terhadap Aroma Kopi
Aroma kopi berasal dari senyawa volatil (mudah menguap) yang terlepas selama penyeduhan. Suhu air memengaruhi ekstraksi senyawa-senyawa ini:
- Suhu Tinggi (90–96°C)
- Ekstraksi lebih cepat dan intens, menghasilkan lebih banyak senyawa aromatik.
- Namun, suhu terlalu tinggi (di atas 96°C) dapat menguapkan senyawa aromatik terlalu cepat dan mengekstrak senyawa pahit.
- Suhu Sedang (85–90°C)
- Dianggap optimal oleh Specialty Coffee Association (SCA) untuk kebanyakan metode seduh.
- Menghasilkan keseimbangan antara keasaman, manis, dan aroma.
- Suhu Rendah (di bawah 85°C)
- Ekstraksi kurang optimal, menghasilkan kopi yang datar dan kurang aromatik.
Studi Ilmiah tentang Suhu dan Aroma Kopi
- Penelitian oleh Petracco (2005) dalam “Espresso Coffee: The Science of Quality” menyatakan bahwa suhu antara 90–96°C optimal untuk ekstraksi senyawa aromatik tanpa merusak rasa.
- Studi oleh Wang & Lim (2021) dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa suhu 92°C menghasilkan tingkat senyawa volatil (seperti furans dan pyrazines) yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada aroma kopi.
- SCA (Specialty Coffee Association) merekomendasikan suhu 90–96°C untuk metode pour-over dan 93°C untuk espresso untuk hasil terbaik.

Tips Menghasilkan Kopi yang Lebih Aromatik
1. Gunakan Biji Kopi Segar dan Berkualitas
- Pilih biji kopi single origin atau specialty grade dengan catatan rasa fruity atau floral.
- Giling biji kopi segera sebelum diseduh untuk mempertahankan aroma.

2. Gilingan yang Tepat
- Untuk metode seduh seperti V60 atau Chemex, gunakan gilingan medium sampai medium fine.
- Untuk French Press, gunakan gilingan kasar agar ekstraksi lebih bersih.
3. Optimalkan Suhu Air
- Gunakan termometer untuk memastikan suhu air 90–93°C.
- Jika tidak ada termometer, diamkan air mendidih selama 30 detik sebelum menyeduh.
4. Rasio Air dan Kopi yang Tepat
- Gunakan rasio 1:15–1:17 (kopi:air) untuk metode manual brew.
- Contoh: 15g kopi untuk 250ml air.
5. Teknik Penyeduhan yang Konsisten
- Bloom (Pre-infusion): Tuang air secukupnya (2x -3x berat kopi) dan biarkan 30 detik – 1 menit untuk melepaskan CO₂ dan memaksimalkan ekstraksi.
- Pouring Bertahap: Tuang air secara perlahan dan merata untuk ekstraksi optimal.
6. Gunakan Alat Seduh yang Tepat
- Cone Dripper : Cocok untuk kopi dengan keasaman dan aroma tinggi.
- Aeropress: Menghasilkan ekstraksi bersih dan aromatik.
- Espresso Machine: Tekanan tinggi membantu ekstraksi senyawa aromatik lebih intens.
Kesimpulan
Kopi memang lebih aromatik jika diseduh dengan suhu yang lebih panas (90–96°C), tetapi tidak boleh terlalu panas agar tidak menghilangkan senyawa volatil penting. Dengan memilih biji berkualitas, menggiling segar, dan mengontrol suhu serta teknik penyeduhan, Anda bisa menikmati secangkir kopi dengan aroma yang jauh lebih kaya.
Referensi
- Petracco, M. (2005). Espresso Coffee: The Science of Quality.
- Wang, X., & Lim, L. (2021). Impact of Brewing Temperature on Coffee Volatile Compounds. Journal of Agricultural and Food Chemistry.
- Specialty Coffee Association (SCA). Water for Brewing Standards.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas seduhan kopi dan menikmati aroma yang lebih memukau. Selamat mencoba! ☕